Kamis, 16 Oktober 2014

Cerpen "Dari Terbuang Jadi Pemenang"


Dari Terbuang Jadi Pemenang


Mimpi sekelompok anak remaja yang terbuang dari tim sepak bola akhirnya terwujud. Sebut saja namanya Rahmad, Tara, Wira, Nafi’, Purna, Fendi, dan Tirta. Mereka adalah sekelompok anak muda yang berbakat dalam sepak bola namun terbuang dari klubnya karena bakat belum diketahui oleh pelatihnya. Namun sebabnya bukan itu saja tapi karena mereka tergusur oleh pemain yang lebih muda yang dianggap lebih bisa menggantikan posisinya. Benar saja disaat klubnya mengikuti kompetisi mereka malah tidak ikutsertakan dalam kompetisi dan biarkan saja. Kemudian ke-tujuh anak muda itu menyatukan mimpinya.
“Bagaimana Mad kalo kita nanti malam ngumpul di basechamp kita, kita buat rencana!.” Ujar Tara
“Iya Tar nanti Wira, Nafi’i, Purna dan Tirta kita ajak juga.”
Malam minggu mereka berkumpul bersama dan membicarakan nasibnya dalam klub elite tersebut.
“Gimana ini kita sudah tidak dianggap lagi di Elit FC.” Ujar Rahmad
“Mungkin pelatih ingin memainkan pemain muda yang lebih berstamina.” Sahut Purna
“Kita ini sudah dibuang secara halus oleh mereka buktinya kita tidak ditawari untuk ikut kompetisi.”bentak Tirta
“Betul itu kata Tirta lebih baik kita mengundurkan diri saja.” Kata Wira
“Aku juga setuju sama Wira kita Mengundurkan diri saja, kita buat klub sendiri.” Papar Nafi’i
“Aku setuju, bagaimana dengan yang lain?.” Sahut Fendi
“Setuju!!” jawab kelima anak itu.
Akhirnya mereka pun memutus kan mundur dari tim sepak bola elit yang dulu pernah dibanggakannya. Keesokan paginya mereka resmi telah keluar dan rencana berikutnya mereka membuat sebuah tim sepak bola ala kadarnya. Niat mereka membuat tim sepak bola hanya untuk mengisi waktu luang saja. Kemudian mereka merekrut pemain-pemain yang berbakat. Tidak jauh dari Elit FC pemain yang seangkatan dengan mereka juga memutuskan untuk keluar dari Elit FC.
“Aku dengar anak-anak yang keluar dari Elit ingin membuat tim sepak bola sendiri?” tanya kara terhadap temannya yang lain.
“Iya benar mereka memang membuat tim, tapi masih kurang pemain.” Gerutu Suneo
“Ayo kita ikuti saja jejak mereka, dari pada kita latihan tak ada gunanya.”
Besoknya mereka berduapun juga ikut keluar dari Elit fc dan memutuskan bergabung dengan ke-tujuh temannya. Banyak orang yang tertarik dengan rencana ini sehingga terbuatlah tim sepak bola yang diberi nama dengan nama binatang yang buas yang ingin menerkam para musuhnya seperti karakter mereka. Dengan pertimbangan mereka memberi nama Serigala Berbulu Domba FC. Nama tersebut memiliki arti walau terlihat seperti domba namun sebenarnya adalah Serigala yang buas, sama seperti mereka yang terlihat bodoh , tak berdaya namun sebenarnya mereka adalah pemain yang berbakat.
“Kita putuskan kita beri namanya SBD FC saja.”
“ apa itu SBD FC?” tanya Tirta
“Serigala Berbulu Domba Tir” jawab Wira
“Ide yang cemerlang” sahut Toro
Lama-kelamaan SBD FC menemukan pemain-pemain yang berbakat dan bernasib sama seperti mereka. Sebut saja Dillah dia adalah teman lama Tirta di sekolah sepak bolanya dulu. Benar saja Tirta dan Dillah sangat padu ketika mereka bermain bersama. SBD FC juga menemukan investor asing yang mendanai mereka untuk latihan, bertanding, dan sarana lain. Investor itu tak lain adalah teman lama mereka yang bernama Lindo. Dari mulai seragam sampai lapangan sudah ditanggung oleh Lindo. Ketika mereka mulai menanjak tapi mereka memiliki masalah besar. Sebagian dari mereka banyak yang menghilang entah kemana. Disaat mereka berlatih di lapangan kebanggaan mereka Gelora Kusma.
“Aduh bagaimana ini disaat kita mulai berkembang jadi tim profesional  tapi banyak yang menghilang banyak yang tidak mau latihan lagi.” Kata Pri yang juga sebagai pemain utama SBD FC hasil dari pencarian bakat.
“Kalau terus begini kita akan kehilangan klub kita tercinta ini.” Jawab Rahmad.
“Kita seharusnya lebih giat berlatih agar dunia tahu kalau kita ini bisa.” tambah Toro.
“Kita cari anggota yang lain agar kita semakin kuat lagi.”
“Ayo kita tingkatkan latihan kita.” Sahut Wira
“Latihan fisik dan skill yang harus kita mantabkan lagi, 2 minggu kedepan jadwal kita melawan purwoceng.” Tambah Tirta
“Iya Purwoceng adalah klub yang bermain sedikit dengan teknik tapi lebih mengarah di kekuatan tubuh.” Sahut Wira
Keseharian mereka diisi dengan latihan-latihan berat.  Sehari sebelum pertandingan  pemain yang menghilang telah kembali ternyata mereka berlatih keras agar mereka tidak kalah bagus dengan pemain utama. SBD FC juga menemukan penjaga gawang terbaik mereka. Penjaga gawang tersebut juga memiliki nasib yang sama, dia dibuang dari klubnya yang tak lain dan tak bukan adalah Elite FC. Entah apa yang dipikirkan Elit FC mereka membuang pemain-pemain yang senior dan lebih memilih pemain yang junior yang belum tentu berpengalaman. Skuat dan komposisi pemain SBD FC semakin komplek saat Rohman sang penjaga gawang yang baru bergabung bermain bagus saat latihan sebelum melawan Purwoceng.
Benar saja permainan SBD FC terbilang bagus ketika melawan Purwoceng. Berkat latihan keras mereka permainan teknik dan fisik mereka sangat bagus. Purwoceng juga bukan klub rendahan yang harus diremehkan, 5-0 untuk kemenangan mereka. Meremehkan lawan bukan lah gaya mereka, karena mereka juga pernah diremehkan oleh seseorang. Mereka selalu meningkatkan performnya untuk melibas lawan-lawannya. Yang dulunya terbuang, jadi pecundang berkat kesabaran latihan dan kegigihan kini jadi pemenang. SBD FC bukan sekedar klub sepak bola tapi sudah menjadi keluarga mereka.

Copyright © 2014-IkangRamdanProduction


Tidak ada komentar:

Posting Komentar