PROSES
PENGELASAN SMAW
DI
BENGKEL TEKNIK MESIN POLINEMA
Oleh
Ikang Ramdan Tirto Pamungkas[1]
1631210029-1B
Ikangramdhan25@gmail.com
A.
Pengantar
Pengelasan adalah
proses penyambungan antara dua logam atau lebih dengan menggunakan energi
panas. Salah satu jenis pengelasan yang banyak dipakai untuk mengelas baja
karbon adalah SMAW. Kelebihan pengelasan
dengan SMAW, antara lain dapat diandalkan untuk mengelas berbagai tipe
sambungan, posisi, serta lokasi yang sulit dikerjakan, biaya pengoperasian yang
relatif rendah dan dapat dipakai untuk mengelas didalam maupun diluar ruangan.
Las SMAW (shield metal arc welding) atau las listrik ini menggunakan elektroda
berselaput sebagai bahan tambahan. Busur listrik yang terjadi diantara ujung
elektroda dan bahan dasar akan mencairkan elektroda dan sebagian bahan dasar.
Bagi mahasiswa,
memahami proses pengelasan SMAW merupakan keharusan. Jika tidak memahami ada
dampak negatif, antara lain (1) kurang pengetahuan tentang pengelasan, (2)
hasil pengelasan yang kurang maksimal (3) kemungkinan terjadi kecelakaan kerja
besar. Sebaliknya jika para mahasiswa memahami proses pengelasan SMAW maka
mempunyai dampak positif, antara lain (1) akan menambah wawasan tentang
pengelasan SMAW, dan (2) mengurangi resiko kecelakaan kerja.
Namun
pada kenyataannya banyak mahasiswa yang tidak memahami topik tersebut. Hal ini
diketahui dari (1) informasi dosen, (2) pernyataan mahasiswa itu sendiri, dan
(3) hasil diskusi tentang topik tersebut. Telah ada usaha untuk mengatasi
persoalan itu antara lain (1) dosen menugasi mahasiswa membaca literatur, (2)
mahasiswa belajar mempraktekkan arahan dari dosen dan (3) pernyataan mahasiswa
itu sendiri tentang ketidakmampuannya memahami proses pengelasan. Namun,
hasilnya kurang memuaskan.
Permasalahan
tersebut tidak dapat dibiarkan berlarut-larut. Harus ada usaha untuk mengatasi
persoalan itu. Salah satu yang efektif adalah menyusun makalah dengan judul
Proses Pengelasan Smaw di Bengkel Teknik Mesin Polinema. Berdasarkan uraian di atas,
makalah ini membahas (1) Persiapan pengelasan
SMAW yang dilaksanakan di bengkel teknik mesin polinema, (2) Langkah-langkah
pengelasan SMAW dibengkel teknik mesin polinema
B.
Persiapan
Pengelasan SMAW di Bengkel Teknik Mesin Polinema
Setiap mahasiswa yang memasuki
bengkel teknik mesin polinema diharuskan menaati aturan bengkel diantaranya (1)
memakai seragam praktek, (2) memakai sepatu safety untuk keselamatan, (3)
datang tepat waktu sesuai jadwal yang diberikan. Sebelum proses pembelajaran
mahasiswa harus melakukan senam dan bedoa. Senam berfungsi untuk meningkatkan
kosentrasi mahasiswa supaya mahasiswa tidak lalai ketika proses mengelas.
Setelah kegiatan senam dosen
pengajar membagikan bahan mild steel dan memberikan arahan job yang akan
dikerjakan serta mahasiswa mengisi sop pada modul las masing-masing. Dalam hal
ini yang perlu diperhatikan adalah tebal benda kerja yang akan dilas jenis
elektroda yang digunakan, dan ampere pada mesin las yang nanti akan digunakan
mengelas.
Selanjutnya bagian piket kelas
meminjam kunci lemari tempat penyimpanan peralatan di toolstore dan melakukan
pengecekan jumlah peralatan las. Di bengkel las teknik mesin polinema peralatan
yang digunakan untuk las smaw antara lain (1) palu terak, (2) palu, (3)
penitik, (4) stamping, (5) penggores, (6) sikat baja, dan (7) gerinda tangan.
Gambar peralatan las di bengkel Teknik Mesin
Polinema
Apabila alat telah selesai dicek
langkah selanjutnya adalah memasang kabel elektroda dan kabel massa. Kabel
elektroda befungsi menghantarkan arus dari mesin las menuju stang las sedangkan
kabel massa berfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja. Kabel massa
dijepitkan pada meja kerja kerja. Persiapan
selanjutnya berupa pembersihan tempat kerja, pengaturan peralatan-peralatan
sedemikian rupa sehingga memudahkan pelaksanaan pengelasan, pemeriksaan semua
peralatan mengenai kondisi masing-masing terutama kemungkinan adanya kerusakan
yang dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak dinginkan, misalnya kabel yang
bocor menyebabkan loncatan busur listrik yang berbahaya.
Kemudian menyalakan panel utama
dan mesin las serta menyetel arus sesuai
yang telah ditulis pada modul. Sebelum memulai pengelasan sangat dianjurkan
untuk memakai perlengkapan keselamatan kerja diantaranya (1) apron dada, (2)
sarung tangan kulit, dan (3) topeng las. Perlengkapan keselamatan sangat
penting digunakan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja saat
mengelas. Nyalakan juga blower fan agar sirkulasi udara lancar.
Gambar. Topeng las
Pengaturan posisi
mengelas disesuaikan dengan celah- celah benda kerja yang akan dilas. Posisi
mengelas atau sikap mengelas maksudnya adalah pengaturan posisi dan
gerakan/arah daripada elektroda las sewaktu mengelas benda kerja. Posisi
mengelas ini tergantung daripada kampuh atau celah benda kerja yang akan dilas.
Adapun sikap/posisi sewaktu mengelas terdiri dari 4 macam yaitu posisi dibawah
tangan , horizontal, vertical dan posisi diatas kepala. (Arifin,1977 : 61-64)
(1) Posisi dibawah
tangan adalah suatu cara mengelas yang dilakukan dibawah tangan dimana
pengelasan dilakukan pada permukaan yang datar atau agak miring dengan
elektroda las (busur nyala) di sebelah atas benda kerja. Mengelas dengan cara
ini dilakukan dengan mengatur kemiringan elektroda las sekitar 10º-20º, (2) posisi
horizontal disebut juga mengelas merata tegak, dimana kedudukan benda kerja
dibuat tegak dan arah gerak elektroda mengikuti garis horizontal sewaktu
mengelas kedudukan elektroda dibuat miring sekitar 5º-10º, (3) posisi vertical
adalah apabila dilakukan mengelas dilakukan mengelas dalam jurusan tegak dengan
arah pengelasan ke atas atau ke bawah dan arah pengelasan tergantung daripada
jenis elektroda yang digunakan, (4) posisi di atas kepala mengelas dengan
posisi diatas kepala (over head) adalah suatu cara mengelas yang sangat sukar
dan berbahaya karena sewaktu mengelas bahan cair banyak yang berjatuhan ke arah
bawah yang dapat mengenai pengelas.
C.
Langkah-Langkah
Pengelasan SMAW
Berikutnya elektroda dipasang pada
tang las, di bengkel las teknik mesin polinema elektroda yang sering digunakan
adalah jenis e6013 diameter 2.6 mm. Elektroda ini cocok dipakai untuk mengelas
baja karbon yang mengandung unsur karbon hingga 0,3% termasuk mild steel.
Setelah dipasang lalu elektroda dinyalakan dengan cara : (1) pegang tang elektroda sehingga
membentuk sudut terhadap benda kerja sebesar ± 60º, (2) gerakan elektroda kearah
pinggir pelat kerja sehingga menyinggungnya. (3) segera tarik elektroda sejarak
garis tengah elektroda setelah timbul busur nyala listrik untuk mencegah agar elektroda
tidak lengket ke benda kerja.
Cara memulai pengelasan
yaitu (1) Jika busur nyala telah terjadi , tahan jarak elektroda satu garis
tengah elektroda dan geser posisinya kesisi pelat, (2) perbesar jarak elektroda
menjadi dua kali garis tengah elektroda untuk memanaskan benda kerja (3) kalau
benda telah panas, kembali posisi elektroda tersebut sehingga membentuk sudut
kerja sebesar 90º terhadap benda kerja, (4) jalankan elektroda sesuai benda
kerja yang di las dengan cara menarik elektroda dan usahakan membentuk sudut
jalan sebesar ± 70º, (5) gerakkan elektroda dengan cara zikzak, melingkar dan
segitiga untuk mendapatkan rigi-rigi las yang baik, (6) jika elektroda akan
habis maka busur nyala segera dimatikan dengan cara mengangkat elektroda
sedikit ke atas dari semula, kemudian diturunkan dan diayunkan keluar dari
celah yang dilas, (7) bersihkan terak dengan palu terak dan sikat baja untuk
menghindari keropos saat penyambungan, (8) elektroda baru dipasang pada stang las
dan lakukan penyambungan dengan memulai menyalakan lagi busur nyala sekitar 10
mm dari rigi-rigi las dan setelah busur
nyala terjadi maka elektroda las digerakkan mendekati rigi-rigi las yang akan
disambung yang seterusnya pengelasan dilakukan sampai pengisian kampuh las
selesai, (9) bersihkan kembali terak las dengan palu terak dan sikat baja hingga
bersih, jika ada terak yang sulit dibersihkan dengan palu gunakan penitik atau
pahat untuk membersihkannya, (10) apabila hasil las kurang memuaskan gerinda
bagian yang kurang memuaskan dan dilakukan pengelasan ulang, (11) stamping
benda kerja dengan menuliskan tiga angka NIM, (12) bersihkan bengkel las dan
rapikan kembali peralatan serta pengecekan kembali kelengkapan peralatan, (13)
benda kerja dikumpulkan bersama modul yang telah diisi kepada dosen pengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar